Manusia adalah makhluk yang berkepribadian. Manusia memiliki banyak sekali kepribadian dalam dirinya. Dalam satu diri manusia saja bisa memiliki lebih dari satu kepribadian.
Dalam artikel ini akan dikupas 8 jenis kepribadian dasar dalam diri manusia. Beberapa diantaranya merupakan kebalikan dari kepribadian lain. Berikut penjelasan mengenai kepribadian-kepribadian tersebut:
E = Ektrovert
S = Sensing (pengindra)
T = Thinking (pemikir)
J = Judging (pengatur)
I = Introvert
N = Intuisi
F = Feeling (perasa)
P = Perceiving (perseptif=mengerti)
Mari kita telusuri satu persatu tipe kepribadian dasar dalam diri manusia:
Ekstrovert (E)
Orang dengan kepribadian ini paling kerasan bila berada bersama orang lain. Ekstrover adalah pribadi yang langsung tampak pada waktu kita bertemu dengan orang lain. Tidak ada rahasia yang mereka sembunyikan secara tidak disadari. Ekstrover senang berada bersama orang lain dan kadang-kadang merasa sulit untuk berada sendirian dari orang lain. Orang ekstrover bertindak luwes terhadap orang lain, jikalau dia mempelajari ketrampilan tersebut. Orang ekstrover akan dengan mudah menangani situasi yang menegangkan dan mudah melakukan transisi (baca: beradaptasi) dari satu situasi ke situasi berikutnya meskipun situasi tersebut sangat berlainan.
Sensing (S: Pengindra)
Orang dengan tipe kepribadian ini dalam kontak dengan realitas tidak seperti tipe kepribadian yang lain. Mereka adalah orang yang serba cermat memberikan perhatian sampai pada hal yang sekecil-kecilnya, sangat sadar akan lingkungan fisik, penuh perhatian terhadap perincian dan sangat praktis. Mereka cenderung setia kepada kelompok atau lembaga yang diikutinya, tanggap terhadap masalah pimpinan dan akan menjadi pengikut yang setia bila mereka merasa dihargai.
Thinking (T: Pemikir)
Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung melihat segala sesuatu dalam lingkup akal budi dan logika. Dengan mereka memiliki tingkat IQ yang tinggi mereka sangat menghargai intelek dan pemikiran yang masuk akal. Mereka bersifat kognitif. Mereka memandang emosi mereka sendiri dan emosi orang lain sebagai hal yang kurang penting, dan lebih dilihat sebagai suatu masalah dari pada bagian dari suatu penyelesaian.
Terkadang keputusan mereka sering tidak memperhitungkan perasaan orang sehingga mereka tidak mengerti mengapa orang lain memberikan reaksi terhadap apa yang ia lakukan.
Judging (J: Judging)
Orang dengan tipe kepribadian ini merasakan kebutuhan untuk mengendalikan hidup. Mereka paling senang dengan aturan dan jadwal, sehingga mengetahui apa yang diharapkan dari orang lain dan diri mereka sendiri. Meskipun mereka tidak menyukai rutinitas, mereka benar-benar menyukai jadwal dan mereka merasa kurang senang apabila menghadapi hal yang tidak diperkirakan. Mereka merasa sulit untuk beraktivitas dengan baik dalam suasana yang dianggap kacau. Mereka dapat bersikap luwes jikalau mereka mengerti bahwa hal ini diharapkan dari mereka.
Introvert (I)
Orang dengan tipe kepribadian ini paling kerasan berada dalam dirinya sendiri. Mereka dapat sangat menarik dan luwes, namun semua ini adalah ketrampilan yang dipelajari, seperti orang-orang lain. Mereka paling menjadi diri sendiri apabila berada sendirian atau bersama seorang sahabat karib. Mereka tidak mudah mengungkapkan diri yang sesungguhnya kepada orang lain. Mereka membutuhkan waktu untuk melakukan transisi dari satu situasi eksternal ke situasi lainnya. Selama stress, pertama-tama mereka akan mundur untuk mempertimbangkan situasi dan mencari tanggapan yang sesuai.
Intuitif (N)
Orang dengan tipe kepribadian ini adalah penyusun konsep dan pengkhayal didalam kelompok. Mereka lebih cenderung melihat kemungkinan dari pada realitas. Orang intuitif menilai segala sesuatu lebih dalam kaitan dengan apa maknanya dari pada dalam hubungan akibatnya sekarang. Mereka gemar merencanakan, mengorganisasi, dan menjalin hubungan yang tidak mudah dilihat orang lain. Jikalau mereka tidak ditertibkan, mereka mungkin kelihatannya seperti orang aneh atau tidak pernah puas. Mereka cemas untuik mencoba yang baru dan berbeda. Lebih dan tipe kepribadian lain mereka senang menulis buku dan merumuskan teori.
Feeling (F: Perasa)
Orang dengan tipe kepribadian ini membuat keputusan atas dasar keberaniannya, bagaimana mereka merasa dan cara mereka memikirkan perasaan orang lain. Mereka cenderung hangat dan mudah didekati, terbuka terhadap pendapat dan perasaan orang lain. Kadang-kadang seorang perasa buta terhadap logika dan akal-budi, sehingga mengambil keputusan atas dasar pertimbangan kesusahan yang mereka atau orang lain rasakan. Mereka dapat berlaku tidak adil, dengan membuat keputusan yang menguntungkan orang lain yang ada di hadapannya dan merugikan orang lain yang tidak hadir. Tetapi, mereka tidak melakukan itu dengan sengaja. Itulah kelemahan mereka.
Perceiving (P: Perseptif=mengerti)
Orang dengan tipe kepribadian ini menikmati hidup sebagaimana adanya. Mereka merasa senang dengan kejadian atau krisis dan tidak membutuhkan agar segala sesuatunya dijadwalkan dan beres. Mereka puas untuk menerima dengan gembira situasi, tanpa merasakan kebutuhan untuk membuat suatu keputusan atau kesimpulan tentang situasi tersebut. Mereka dapat melalui hari tanpa merasakan kebutuhan akan suatu rencana atau suatu maksud tertentu.
Pesan Penulis: Seharusnya dari semua kepribadian yang disebutkan diatas tidaklah menghalangi kita sebagai insan manusia untuk menjalani hidup dengan baik karena semua yang telah dimiliki dalama diri adalah aset yang kita miliki dalam hidup. Kuncinya adalah menerima dan memanfaatkannya dengan baik dan postiif.
Sumber:
- Buku CB I relasi dengan Diri Sendiri oleh Antonius Atosokhi Gea, dkk.
- http://en.wikipedia.org/wiki/Isabel_Briggs_Myers
- Google.co.id
Disadur oleh: Wenly Tansri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar