Selasa, 28 Desember 2010

Kolesterol

Kolesterol

Kolesterol Tinggi ?
Kata kolesterol sudah sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Kata kolesterol melekat erat dengan hal-hal seputar makanan lezat, berat badan berlebihan, usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negative dan harus dihindari.
Apa sebenarnya kolesterol?
Kolesterol adalah senyawa lemak komplesks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi, antara lain : membuat hormone seks, membentuk dinding sel, dan lain-lain.
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi sejauh pemasukan ini seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.
Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai ‘pembawa’ (carrier) kolesterol dalam darah.
Apakah Kolesterol berbahaya ?
·         Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein / Lipoprotein Kejenuhan Rendah)
Jenis kolesterol ini berbahaya. Kolesterol LDL mengangkut kolesterol paling banyak di dalam darah. TIngginya kadar LDL menyebabkan pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah nadi / arteri. Kolesterol LDL merupakan factor risiko utama penyakit jantung koroner, sekaligus target utama dalam pengobatan.
·         Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein / Lipoprotein Kejenuhan Tinggi)
Kolesterol ini tidak berbahaya. Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dari LDL dan sering disebut kolesterol baik karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah argeri kembali ke hati, untuk diproses dan dibuang. HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindunggi pembuluh darah dari proses atherosclerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah)
·         Trigliserida
Selain LDL dan HDL, yang penting untuk diketahui juga adalah Trigliserida, yaitu suatu jenis lemak yan terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah factor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, konsumsi alcohol, gula, dan makanan berlemak.
Tingginya kadar trigliserida lebih sering dihubungkan dengan tingginya kejadian radang kelenjar pancreas. Trigliserida dapat dikontrol dengan diet rendah karbohidrat.
Kolesterol dan Penyakit
Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan kadar kolesterol, antara lain :
-          Penyakit Jantung Koroner
-          Penyakit Stroke
-          Diabetes mellitus (kencing manis)
-          Disfungsi ereksi (gangguan ereksi)
Gaya Hidup Sehat
Kolesterol yang tinggi (hiperkolesterolemia) memang tidak terlihat dan seringkali tidak bergejala, kecuali dengan melakukan check up (periksa darah) secara berkala paling tidak 6 bulan sekali setelah berkonsultasi kesehatan dengan dokter.
Namun demikian, kolesterol harus tetap dikontrol dengan memiliki gaya hidup yang sehat seperti : diet rendah lemak, berhenti merokok, berat badan yang seimbang, dan olah raga teratur. Jika segala upaya telah dilakukan tidak lagi membuahkan hasil, maka obat dapat dijadikan sebagai alternative senjata pamungkas.
Diet lemak ada 3 jenis yakni : lemak jenuh (saturated fat) seperti kuning telur, otak sapi, jeroan (isi perut). Lemak sejenis ini harus dihindari ; lemak tidak jenuh rantai tunggal (monounsaturated fat) seperti dalam udang, kepiting. Lemak ini boleh dikonsumsi, namun dalam jumlah terbatas ; Lemak tidak jenuh rantai ganda (polyunsaturated fat) seperti ikan yang berasal dari laut dalam (tenggiri & tuna). Lemak ini hendaknya banyak di konsumsi karena mengandung banyak omega 3 yang membantu menaikkan kadar kolestero HDL dan menurunkan kolesterol LDL.
Konsultasi Dokter
Selain gaya hidup sehat, konsultasi dengan dokter dan memeriksakan kadar kolesterol secara teratur merupakan langkah bijak untuk menjaga kolesterol dalam tubuh kita.
Untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah, sebaiknya pemeriksaan di laboratorium dilakukan berkala paling tidak setiap 6 bulan sekali. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah, dapat dilakukan dengan melakukan tes darah di laboratorium setelah puasa kurang lebih 10 jam, terutama untuk pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida.
Adapun nilai normal kolesterol adalah :
LDL  < 160 mg/dl(<130 bila disertai factor risiko PJK)
Trigliserida < 150 mg/dl
Kolesterol HDL >40 mg/dl
Kolesterol total <200 mg/dl

sumber : n/a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar