Selasa, 11 Januari 2011

Sahabat Cinta & Ketenangan Jiwa

Sahabat Cinta & Ketenangan Jiwa
By : Virya Nanda
ARTI SAHABAT
Betapa indahnya hidup! Saya belum pernah bisa merasakan lebih baik dibanding yang sebaik ini. Pagi yang sejuk ini menjanjikan hari yang menyenangkan.
Mungkin, ini terdengar begitu merona seperti syair yang indah. Tetapi itulah sebenarnya yang terjadi pagi ini. Saya bahagia Karena begitu banyak sahabat disamping saya dan saling mengisi satu dengan yang lain.
Dan ketika itu juga, ada yang berkata”  apa si arti sahabat menurut kita? Dari perbincangan itu saya dapat menganalisanya, yaitu…
Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.
Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tektek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut. Saya sudah ngerasain pahitnya persahabatan ketika saya bilang dia sahabat saya, ternyata dia hanya memanfaatkan apa yang saya punya dan lain-lain. Ketika saya sedang jatuh, dia malah meninggalkan karena merasa ga ada yang bisa diberikan oleh saya.
 Antara sahabat dan cinta
pilih mana, sahabat atau cinta?? kalau aku sich lebih milih sahabat. soalnya sahabat itu selalu ada dalam suka maupun duka, selalu setia menemani kita dan selalu memberi masukan ketika kita memerlukannya. sementara cinta,,, hm… belum tentukan dia ada saat kita butuhkan.
Hohohoho
Dari perbincangan di atas merupakan suatu pilihan yang konyol karena antara sahabat dengan cinta sama-sama saling melengkapi. Jangan mengartikan segala sesuatu dengan arti yang sempit. Dunia begitu modern tetapi kenapa begitu banyak orang yang pikirannya tidak modern, apakah yang salah dalam kehidupan ini? Kalo kita menyalahkan seseorang dalam hidup kita itu merupakan hal yang kurang bijaksana…. Tentunya pertanyaan yang tepat tentang kehupan kita adalah apa si yang salah dalam menjalani kehidupan ini? Apakah pola pikir kita yang sempit ataukah prilaku kita yang tidak seimbang.

KETENANGAN JIWA
Ketenangan jiwa adalah sumber bagi kebahagiaan. Seseorang individu tidak akan mengalami perasaan yang bahagia ketika jiwanya tidak tenang atau gelisah. Hakikat perjalanan hidup yang kita jalani, Semakin kita melangkahkan kaki dalam kehidupan semakin banyak masalah yang datang dan pergi.Karena banyaknya persoalan kehidupan yang menyebabkan manusia merasa bimbang, resah dan gundah.
Secara logikanya, apabila berhadapan dengan banyak persoalan dan tanggung jawab yang perlu diselesaikan tentulah menyebabkan seseorang sukar untuk mempunyai jiwa yang tenang. Bagaimanakah kita bisa memiliki ketenangan jiwa membawa kebahagian, banyak orang kesulitan merasa bahagia, meskipun badannya sehat, secara meteri berkecukupan, dan keluarganya lengkap. bahagia atau sengsara sebetulnya berasal dari diri sendiri. Pada dasarnya semua kejadian di dunia adalah netral. Manusia yang dikaruniai pikiran punya kebebasan untuk menilai apakah suatu kejadian itu negatif atau positif. Ketidak bahagiaan terjadi karena kita belum bisa mengambil hikmah dari suatu kejadian, akibatnya diri kita sendiri yang menderita, meskipun kejadian yang memicunya sudah berlalu.
Ketenangan jiwa melahirkan sebuah kebahagian yang murni, seseorang yang memiliki ketenangan jiwa mereka tegar dan mantap menghadapi segala permasalahan hidup yang ada. Ketenangan jiwa tidak akan bisa kita miliki jika kita memiliki prasangka buruk, atau selalu berfikiran negatif. Diantara emosi negatif yang sering menjadi penyebab sulitnya merasa bahagia atau jiwanya tidak tenang adalah
Ø      Rasa dendam, marah, benci, sakit hati kepada seseorang
Ø      Tidak bisa menerima takdir / kejadian pahit di masa lalu.
Ø      Tidak bisa memaafkan seseorang secara penuh.
Ø       Ingin menjadi orang lain.
Ø      Selalu merasa kekurangan.
Ø      Sudah berkecukupan, tapi selalu takut jatuh miskin, takut bangkrut / dipecat
Ø      Dan Pikiran negatif lainya
Ketenangan jiwa yang melahirkan kebahagian berawal dari kepasrahan, menerima apapun yang telah dimilikinya, dan semangat untuk memperbaikinya bukan merubah sesuatu yang pasti mungkin. kebahagiaan dan ketenangan yang hakiki tidak datang menghampiri manusia yang tidak mengenal dirinya. betapapun kaya orang itu, betapapun berkuasa orang itu. kita harus yakin bahwa kelahiran kita di dunia bukanlah suatu yang sia-sia. Ketenangan jiwa tidak sejalan dengan ketakutan. Selama kita khawatir, kita tidak akan bisa melihat Ketenangan jiwa yang ada di sekitar kita. Ketakutan cenderung membuat kita melakukan hal yang justru menjauhkan kita dari Ketenangan jiwa itu sendiri.
HUBUNGAN SAHABAT, CINTA DAN KETENANGAN JIWA
Banyak di antara kita yang mencari sahabat, pasangan untuk mendapatkan kebahagiaan/ketenangan jiwa. Tetapi, apa yang diperoleh hanya kekhawatiran dan ketakutan jika di tinggalkan oleh orang yang kita cintai. Ketenangan jiwa ada didalam diri kita. Untuk mendapatkannya kita harus tekun belajar dan berlatih dalam kehidupan sehari-hari. Jangan pernah takut untuk mencoba yang lebih baik, motivasi hidup dengan hal yang positif.
SEMOGA MEMBAWA MANFAAT UNTUK SEMUA MAHLUK
OMITHOFO….
Mengembara dari tanah kelahiran
Mencari apa yang belum ku ketahui
Tak ada satu orang pun yang tahu
Kecuali diri ini
Begitu bodoh dan dungunya diri ku
Belajar hanya belajar
Tapi tak tahu apa isi pelajaran itu
Tak tahu bagaimana praktiknya
Namun selama nafas masih berhembus
Dan menyatu dengan alam
Saya bertekat dan berusaha akan selalu
Belajar, berlatih dan berkarya.
Kehidupan yang begitu sulit ku pandangi dengan mata ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar