Budhis yang kurang tepat
Buddha adalah orang yang telah tercerahkan. Budhis adalah umat yang menganut ajaran/paham Buddha. Budhis bisa termasuk para upasaka-upasika maupun umat awam yang telah memohon perlindungan kepada Triratna. Di Indonesia terdapat jutaan budhis yang tersebar di seluruh pelosok. Banyak dari para budhis yang berpandangan kurang tepat. Mengapa disebut kurang tepat? Lalu bagaimana menjadi budhis yang benar/sejati?
Banyak umat Buddha/Budhis yang beranggapan bahwa memohon tuntunan dari Triratna sama dengan memuja dewa seperti biasanya. Banyak umat yang memohon perlindungan kepada Triratna dan mengaku budhis namun tidak mengenal ajaran Buddha. Berapa banyak sih umat yang mengetahui ajaran agama Buddha? Mereka mengenal agama Buddha hanya melalui orang tua yang lebih dulu menganut ajaran dan mengikuti tradisi dari orang tua. Mereka hanya selalu ingin meminta perlindungan. Mereka tidak benar-benar paham apa itu esensi/inti dari ajaran Buddha. Mayoritas umat hanya datang pada saat hari-hari besar. Atau hanya memuja Triratna memohon perlindungan dan tidak mengenal Buddhadharma yang begitu luar biasa.
Mereka hanya datang ke vihara sembahyang lalu pulang. Terdapat juga yang mengikuti kebaktian lalu pulang. Mengikuti kebaktian saja tidak cukup. Mengapa disebut tidak cukup? Karena sebenarnya esensi atau inti dari ajaran Buddha bukan pada ritual tetapi terdapat pada ajaran yang begitu mendalam dari Dharma itu sendiri yang begitu relevan bagi kehidupan kita zaman sekarang. Dengan ajaran agama Buddha kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian yang pada akhirnya akan mendatangkan KEBAHAGIAAN pada kita. Siapa yang gak mau bahagia? Pasti tidak ada. Lalu bagaimana agar menjadi Budhis yang benar/sejati dan dapat memperoleh kebahagiaan.
Menjadi Budhis yang benar yaitu dengan memPELAJARI dan memPRAKTIKKAN ajaran agama Buddha. Bagi umat perumah tangga seperti saya. Untuk menjadi BUDHIS yang benar/sejati yaitu dengan meluangkan waktu setengah jam setiap hari untuk membaca paritta dan meditasi. Dengan membaca paritta dan bermeditasi kita akan mendapatkan ketenangan dan kedamaian yang pada akhirnya akan membuat hari kita akan menjadi lebih bahagia. Kemudian marilah kita berlatih untuk berdana dengan menyisihkan sedikit uang kita untuk berdana ke dalam kaleng/kotak kecil yang pada akhir bulan kita sumbangkan ke vihara atau percetakan Budhis.Dengan berdana akan melatih kita untuk berwelas asih setiap hari. Selain itu, kita juga harus terus mempelajari agama Buddha dengan cara membaca buku Dhama usahakan untuk membaca buku dhamma 15 menit setiap hari sehingga dapat membaca 1 atau 2 buku setiap bulan. Dengan membaca buku Dhamma akan mendapatkan banyak pengetahuan bagaimana agar menjadi lebih tenang damai dan bahagia. Tetapi selain itu semua yang paling terpenting usahakan kita setiap hari harus melatih welas kasih dan cinta kasih karena welas asih merupakan dasar dari hidup Bahagia. Sebaiknya kita sering melakukan refleksi terhadap diri sendiri dan apabila kita melakukan kesalahan segeralah untuk meminta maaf dan maafkanlah diri sendiri. Dengan begitu kita akan terus tumbuh menjadi orang yang lebih baik.
Dulu saya juga termasuk budhis yang kurang tepat, namun setelah mengenal Buddhadharma saya merasakan sesuatu yang berbeda walaupun termasuk umat Buddha yang masih seumur jagung namun, saya memiliki tekad untuk mempelajari Buddhadharma secara mendalam karena saya yakin Buddhadharma memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Saya juga masih belajar mengenai Buddha Dharma jadi apabila terdapat kata – kata yang menyinggung, dengan segala kerendahan hati saya meminta maaf. Saya sangat berterima kasih apabila dari teman – teman seDharma ada yang mau memberi komentar. (red/stv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar